Langsung ke konten utama

Jenis-Jenis Alat Ukur Panjang dan Cara Penggunaannya

Jenis alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang dipilih berdasarkan besarnya panjang atau bentuk fiisk dari objek yang akan diukur. Misalnya, untuk mengukur panjang buku atau meja tulis di sekolah kita bisa menggunakan mistar atau penggaris. Untuk mengukur panjang kayu yang digunakan untuk membangun rumah atau panjang halaman rumah kita dapat menggunakan meteran pita atau meteran gulung. Dalam pengukuran objek yang lebih kecil, kita perlu memperhitungkan ketelitian pengukuran. Untuk ukran benda yang pendek, dibutuhkan alat ukur khusus seperti jangka sorong atau mikrometer sekrup.

A.   Mistar atau Meteran

Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik alau logam, mistar tukang kayu dan penggaris berbentuk pita. Alat ini digunakan untuk mengukur panjang objek seperti buku atau jarak antara dua titik.



Perhatikan bahwa jarak antara dua garis tebal berdekatan yang diberi angka, sama dengan 1 cm. Jarak terdekat antara dua garis yang lebih tipis sama dengan satu miilimeter (mm). Di dalam satu sentimeter (cm) terdapat 10mm sehingga skala terkecil untuk mistar adalah 1mm atau 0,1 cm. Tingkat ketelitiaanya mencapai 0,1 cm.


Untuk mengukur dengan alat ini, kita harus membaca skala pada alat dengan benar, yaitu posisi mata tepat di atas tanda yang akan dibaca atau tegak lurus terhadap skala ketika membaca mistar. Hal ini menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat. Posisi yang salah akan menyebabkan kesalahan baca atau kesalahan paralaks.

B.    Jangka Sorong


Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan skala terkecil 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin, diameter bagian luar hingga diameter bagian dalam suatu benda.

1.       Megukur diameter luar suatu benda

      a)   Putar sekrup pengunci berlawanan arah jarum jam,  kemudian geser rahang jangka               sorong ke kanan sehingga benda yang akan diukur dapat masuk diantara kedua rahang         (antara rahang geser dan rahang tetap)
       b)  Letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang
       c)    Geser sekali lagi rahang geser ke kiri sedemikian rupa sehingga benda yang akan                 diukur terjepit oleh kedua rahang
        d)  Putar sekrup pengunci searah jarum jam untuk mengunci rahang geser agar tidak                 bergerak.
        e)  Baca dan catat hasil Pengukuran.

2.       Mengukur diameter dalam suatu benda


a)    Putar sekrup pengunci berlawanan arah jarum jam,  kemudian geser rahang geser jangka sorong sedikit ke kanan
b)   Letakkan benda seperti cincin atau tabung yang akan diukur diamater dalamnya sedemikian rupa sehingga kedua rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam cincin/tabung tersebut.
c)    Geser rahang geser ke kanan, sehingga kedua rahang (atas) jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam cincin atau tabung yang diukur
d)   Putar sekrup pengunci searah jarum jam untuk mengunci rahang geser agar tidak bergerak.
e)   Baca dan catat hasil pengukuran

3.       Mengukur kedalaman suatu benda


a)    Letakkan benda seperti tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
b)   Posisikan jangka dalam posisi vertikal, kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur kedalamannya
c)    Geser rahang geser ke bawah sehingga ujung dept probe (pengukur kedalaman) menyentuh dasar tabung
d)   Putar sekrup pengunci searah jarum jam untuk mengunci rahang geser
e)   Baca dan catat hasil pengukuran.

pada gambar di atas ini benda kecil  akan diukur ketebalannya. Kita akan membaca dan mengetahui ketebalan benda ini. Untuk membaca dan mengetahui ukuran benda  tersebut, pertama kita lihat dulu angka yang tertera pada skala utama (main scale). Lihatlah bagian garis dari skala utama yang terdekat dengan angka 0 pada skala vernier. Ternyata bagian skala utama yang terdekat dengan angka 0 (nol) pada skala vernier adalah 2,4 cm atau 2 cm lebih 4 mm atau 24 mm. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah kita lihat dua garis skala pada skala utama dan skala vernier yang sejajar atau paling lurus atau paling berhimpitan. Ternyata dua garis skala yang sejajar lurus tersebut terletak di antara angka 7, atau artinya 0,7 mm.

Hasil pengukuran = Skala Utama + (Skala Nonius × Skala Terkecil) 

C.    Mikrometer Sekrup


Alat ukur panjang ini memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi, yaitu sebesar 0,01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda yang sangat tipis, misalnya kertas.
Cara kerja mikrometer sekrup adalah jika selubung luar dengan skala 50 diputar satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau mundur. Jarak maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 menghasilkan tingkat ketelitian 0,01 mm.

Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:
1.       Bukalah pengunci spindle atau Lock Nut, sehingga batang spindle dapat bergerak.
2.       Putar batang Spindle berlawanan arah jarum jam agar rahang mikrometer sekrup terbuka.
3.       Letakkan benda yang akan diukur diantara anvil dan spindle.
4.       Putar kembali batang Spindle searah jarum jam sampai spindle menyentuh permukaan benda.
5.       Putar Ratchet searah jarum jam secara perlahan sampai terdengar bunyi “tik”.
6.       Setelah terdengar bunyi, ratchet bisa diputar 2-3 kali untuk memastikan penekanan spindle terhadap benda cukup kuat, kemudian kunci spindle dengan lock nut agar spindle tidak bergeser sehingga skala tidak berubah
7.       Baca Skala hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup


Hasil pengukuran = Skala Utama + (Skala Nonius × Skala Terkecil) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Alat Ukur Massa dan Penggunaannya

Mengukur massa sering disamakan dengan mengukur berat. Apakah benar demikian? Kebanyakan orang menanyakan mengenai berat badan padahal yang ditanyakan adalah massa badan orang tersebut. Satuan massa dinyatakan dengan kg sedangkan berat dinyatakan dengan newton. Berat badan yang biasa dinyatakan dengan 50 kg, 60 kg, dll adalah merupakan hasil dari pengukuran massa. Mengukur massa menggunakan neraca misalnya Ohauss atau timbangan sedangkan pengukuran berat menggunakan neraca pegas/dinamometer. Pada dasarnya cara mengukur massa sebuah benda adalah sama yaitu  Meletakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat (piring beban) yang disediakan oleh alat ukur tersebut,  Geser beban pada lengan beban sampai posisi seimbang,  Amati penunjukan skala dan baca hasil penunjukan tersebut. Untuk neraca digital lebih muda karena nilai pengukuran sudah langsung tertera pada layar. Neraca Sama Lengan Neraca sama lengan adalah alat ukur massa yang biasanya digunak...

Jenis-jenis Alat Ukur Waktu dan Penggunaanya

Waktu adalah besaran yang juga menjadi bagian yang tidak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Jam dinding dan jam tangan merupakan alat ukur waktu yang paling sering kita temui. Untuk mengukur waktu dengan ketelitian tinggi diperlukan alat ukur yang baik misalnya stopwatch 1. JAM Jam adalah sebuah alat ukur waktu yang paling populer dan sering digunakan. Lama sebuah jam adalah 1/24 (satu perduapuluh empat) hari. Satu jam bisa dibagi menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi. Satu jam terdiri dari 60 menit dan 3600 detik.  Pada setiap jenis jam, biasanya dilengkapi dengan jarum sekon, jarum menit, dan jarum jam. Pada jam secara umum menggunakan satuan terkecil yaitu detik dan terbesar yaitu jam dengan 1 detik adalah skala terkecil pada jam. 2. ARLOJI Arloji atau jam tangan merupakan alat penunjuk waktu yang dipakai di pergelangan tangan manusia. Arloji sebenarnya juga merupakan salah satu jenis jam.  Jam tangan pertama kali diperkenalkan p...