Mengukur massa sering disamakan dengan mengukur berat. Apakah benar demikian? Kebanyakan orang menanyakan mengenai berat badan padahal yang ditanyakan adalah massa badan orang tersebut. Satuan massa dinyatakan dengan kg sedangkan berat dinyatakan dengan newton. Berat badan yang biasa dinyatakan dengan 50 kg, 60 kg, dll adalah merupakan hasil dari pengukuran massa. Mengukur massa menggunakan neraca misalnya Ohauss atau timbangan sedangkan pengukuran berat menggunakan neraca pegas/dinamometer.
Pada dasarnya cara mengukur massa sebuah benda adalah sama yaitu
- Meletakkan benda yang akan diukur massanya pada tempat (piring beban) yang disediakan oleh alat ukur tersebut,
- Geser beban pada lengan beban sampai posisi seimbang,
- Amati penunjukan skala dan baca hasil penunjukan tersebut. Untuk neraca digital lebih muda karena nilai pengukuran sudah langsung tertera pada layar.
Neraca Sama Lengan
Neraca sama lengan adalah alat ukur massa yang biasanya digunakan di toko emas. Neraca sama lengan dilengkapi dua piringan dan anak timbangan dengan berbagai satuan massa. Piringan digunakan sebagai tempat untuk meletakkan benda yang akan diukur massanya. anak timbangan digunakan sebagai satuan besaran perbandingan. Neraca sama lengan menggunakan prinsip kesetaraan gaya gravitasi antara kedua lenganya. Bila kedua lengan yang panjangnya sama ini ditumpangi dua benda yang beratnya sama, maka neraca akan datar atau seimbang dan tidak ada lengan yang turun ke bawah.
Cara mengukur massa dengan neraca ini adalah dengan cara meletakkan anak timbangan pada satu piringan dan meletakkan benda yang akan di ukur pada piringan lainnya. Massa yang dapat diukur hanya bergantung pada anak timbangan. adi, saat benda dan anak timbangan pada posisi yang sejajar, hal ini menandakan bahwa massanya sama dengan berat anak timbangan tersebut.
Neraca Gantung
Alat ukur massa selanjutnya adalah neraca lengan gantung. Neraca ini ini banyak digunakan di pasar pasar untuk menimbang barang. Neraca diletakkan menggantung dan bekerja dengan prinsip tuas. Cara kerja neraca ini adalah dengan menggantungkan beban di pengaitnya, dan agar tetap seimbang dan tetap sejajar maka selanjutnya perlu menggeser beban pemberat untuk mengetahui massanya.
Neraca Ohauss
Neraca ohauss juga sering digunakan di dalam laboratorium untuk menimbang benda yang tidak dapat ditimbang dengan neraca pegas karena memiliki massa yang lebih besar. Neraca Ohauss tersebut terdiri dari tiga skala. Skala pertama menggunakan ratusan gram, skala kedua menggunakan puluhan gram, dan skala ketiga menggunakan satuan gram. Alat ukur yang satu ini memiliki ketelitian hingga 0,1 g.
Cara menggunakan neraca ohauss adalah dengan cara meletakkan benda pada piringannya lalu beban pada skala dapat di geser hingga dapat menemukan posisi setimbang. Setelah posisi setimbang barulah kita dapat menghitung massa dari benda yang telah kita ukur tersebut.
Neraca Pegas
Neraca pegas atau dinamometer adalah alat ukur massa dan
berat benda. Neraca ini bisanya banyak digunakan di laboratorium fisika karena
lebih mudah dalam mengukur masa benda yang ringan. Neraca ini mempunyai dua
skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukur berat benda dan skala g (gram)
untuk mengukur massa benda. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada
neraca pegas berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium
adalah 0,1 N.
Cara penggunaannya adalah dengan mengatur skala ke angka 0
terlebi ahulu agar hasil yang didapatkan akurat. Setelah itu tinggal
menggantung beban pada pengait yang ada, tunggu hingga pegas bergetar,
selanjutnya tinggal membaca hasil pengukurannya.
Kelebihan menimbang dengan menggunakan neraca pegas ini
adalah dapat mengetahui massa dan berat benda sekaligus (jika neraca tersebut
memiliki dua skala yang telah disebutkan tadi).
Neraca Digital
Neraca ini adalah alat ukur massa yang sangat praktis dan ketelitiannya mencapai 1 mg. Bahkan pada laboratorium neraca jenis ini yang disebut neraca analitik memiliki ketelitian sampai 0,1 mg. Oleh karena nilai ketelitiannya tersebut, neraca digital biasanya digunakan pada berbagai bidang yang membutuhkan ketelitian tinggi, seperti bidang farmasi dan penelitian ilmiah pada laboratorium.
Neraca sama lengan adalah alat ukur massa yang biasanya digunakan di toko emas. Neraca sama lengan dilengkapi dua piringan dan anak timbangan dengan berbagai satuan massa. Piringan digunakan sebagai tempat untuk meletakkan benda yang akan diukur massanya. anak timbangan digunakan sebagai satuan besaran perbandingan. Neraca sama lengan menggunakan prinsip kesetaraan gaya gravitasi antara kedua lenganya. Bila kedua lengan yang panjangnya sama ini ditumpangi dua benda yang beratnya sama, maka neraca akan datar atau seimbang dan tidak ada lengan yang turun ke bawah.
Cara mengukur massa dengan neraca ini adalah dengan cara meletakkan anak timbangan pada satu piringan dan meletakkan benda yang akan di ukur pada piringan lainnya. Massa yang dapat diukur hanya bergantung pada anak timbangan. adi, saat benda dan anak timbangan pada posisi yang sejajar, hal ini menandakan bahwa massanya sama dengan berat anak timbangan tersebut.
Neraca Gantung
Alat ukur massa selanjutnya adalah neraca lengan gantung. Neraca ini ini banyak digunakan di pasar pasar untuk menimbang barang. Neraca diletakkan menggantung dan bekerja dengan prinsip tuas. Cara kerja neraca ini adalah dengan menggantungkan beban di pengaitnya, dan agar tetap seimbang dan tetap sejajar maka selanjutnya perlu menggeser beban pemberat untuk mengetahui massanya.
Neraca Ohauss
Neraca ohauss juga sering digunakan di dalam laboratorium untuk menimbang benda yang tidak dapat ditimbang dengan neraca pegas karena memiliki massa yang lebih besar. Neraca Ohauss tersebut terdiri dari tiga skala. Skala pertama menggunakan ratusan gram, skala kedua menggunakan puluhan gram, dan skala ketiga menggunakan satuan gram. Alat ukur yang satu ini memiliki ketelitian hingga 0,1 g.
Cara menggunakan neraca ohauss adalah dengan cara meletakkan benda pada piringannya lalu beban pada skala dapat di geser hingga dapat menemukan posisi setimbang. Setelah posisi setimbang barulah kita dapat menghitung massa dari benda yang telah kita ukur tersebut.
Neraca Pegas
Neraca pegas atau dinamometer adalah alat ukur massa dan
berat benda. Neraca ini bisanya banyak digunakan di laboratorium fisika karena
lebih mudah dalam mengukur masa benda yang ringan. Neraca ini mempunyai dua
skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukur berat benda dan skala g (gram)
untuk mengukur massa benda. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada
neraca pegas berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium
adalah 0,1 N.
Cara penggunaannya adalah dengan mengatur skala ke angka 0
terlebi ahulu agar hasil yang didapatkan akurat. Setelah itu tinggal
menggantung beban pada pengait yang ada, tunggu hingga pegas bergetar,
selanjutnya tinggal membaca hasil pengukurannya.
Kelebihan menimbang dengan menggunakan neraca pegas ini
adalah dapat mengetahui massa dan berat benda sekaligus (jika neraca tersebut
memiliki dua skala yang telah disebutkan tadi).
Neraca Digital
Neraca ini adalah alat ukur massa yang sangat praktis dan ketelitiannya mencapai 1 mg. Bahkan pada laboratorium neraca jenis ini yang disebut neraca analitik memiliki ketelitian sampai 0,1 mg. Oleh karena nilai ketelitiannya tersebut, neraca digital biasanya digunakan pada berbagai bidang yang membutuhkan ketelitian tinggi, seperti bidang farmasi dan penelitian ilmiah pada laboratorium.
Alat ukur massa selanjutnya adalah neraca lengan gantung. Neraca ini ini banyak digunakan di pasar pasar untuk menimbang barang. Neraca diletakkan menggantung dan bekerja dengan prinsip tuas. Cara kerja neraca ini adalah dengan menggantungkan beban di pengaitnya, dan agar tetap seimbang dan tetap sejajar maka selanjutnya perlu menggeser beban pemberat untuk mengetahui massanya.
Neraca Ohauss
Neraca ohauss juga sering digunakan di dalam laboratorium untuk menimbang benda yang tidak dapat ditimbang dengan neraca pegas karena memiliki massa yang lebih besar. Neraca Ohauss tersebut terdiri dari tiga skala. Skala pertama menggunakan ratusan gram, skala kedua menggunakan puluhan gram, dan skala ketiga menggunakan satuan gram. Alat ukur yang satu ini memiliki ketelitian hingga 0,1 g.
Cara menggunakan neraca ohauss adalah dengan cara meletakkan benda pada piringannya lalu beban pada skala dapat di geser hingga dapat menemukan posisi setimbang. Setelah posisi setimbang barulah kita dapat menghitung massa dari benda yang telah kita ukur tersebut.
Cara menggunakan neraca ohauss adalah dengan cara meletakkan benda pada piringannya lalu beban pada skala dapat di geser hingga dapat menemukan posisi setimbang. Setelah posisi setimbang barulah kita dapat menghitung massa dari benda yang telah kita ukur tersebut.
Neraca Pegas
Neraca pegas atau dinamometer adalah alat ukur massa dan
berat benda. Neraca ini bisanya banyak digunakan di laboratorium fisika karena
lebih mudah dalam mengukur masa benda yang ringan. Neraca ini mempunyai dua
skala, yaitu skala N (newton) untuk mengukur berat benda dan skala g (gram)
untuk mengukur massa benda. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil pada
neraca pegas berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium
adalah 0,1 N.
Cara penggunaannya adalah dengan mengatur skala ke angka 0
terlebi ahulu agar hasil yang didapatkan akurat. Setelah itu tinggal
menggantung beban pada pengait yang ada, tunggu hingga pegas bergetar,
selanjutnya tinggal membaca hasil pengukurannya.
Kelebihan menimbang dengan menggunakan neraca pegas ini
adalah dapat mengetahui massa dan berat benda sekaligus (jika neraca tersebut
memiliki dua skala yang telah disebutkan tadi).
Neraca Digital
Neraca ini adalah alat ukur massa yang sangat praktis dan ketelitiannya mencapai 1 mg. Bahkan pada laboratorium neraca jenis ini yang disebut neraca analitik memiliki ketelitian sampai 0,1 mg. Oleh karena nilai ketelitiannya tersebut, neraca digital biasanya digunakan pada berbagai bidang yang membutuhkan ketelitian tinggi, seperti bidang farmasi dan penelitian ilmiah pada laboratorium.
Komentar
Posting Komentar